Membuat Laporan Posisi Keuangan yang Baik dan Benar, Begini Caranya

Laporan posisi keuangan atau yang lebih dikenal sebagai neraca adalah salah satu laporan keuangan yang penting dalam sebuah perusahaan. Laporan ini berisi informasi mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan pada suatu periode tertentu. Dengan memiliki laporan posisi keuangan, perusahaan dapat mengetahui kondisi keuangan yang sedang dialami, serta dapat digunakan sebagai alat pengambilan keputusan untuk mengelola keuangan perusahaan.

Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat laporan posisi keuangan:

Identifikasi informasi yang akan dicantumkan pada laporan posisi keuangan

    Sebelum membuat laporan posisi keuangan, identifikasi informasi apa saja yang akan dicantumkan di dalamnya. Informasi yang biasanya dicantumkan adalah aset, kewajiban, dan ekuitas. Aset merupakan nilai ekonomis yang dimiliki oleh perusahaan, seperti kas, piutang, persediaan, dan investasi. Kewajiban adalah jumlah hutang yang harus dibayarkan oleh perusahaan, seperti hutang bank, hutang kepada pemasok, dan gaji yang harus dibayar kepada karyawan. Ekuitas adalah selisih antara aset dan kewajiban, yang merupakan nilai pemilik atau shareholder.

    Kumpulkan data keuangan

    Setelah informasi yang akan dicantumkan di dalam laporan posisi keuangan telah ditentukan, kumpulkan data keuangan yang dibutuhkan. Data keuangan ini biasanya diperoleh dari buku besar perusahaan. Pastikan data yang diambil adalah data terbaru dan akurat.

    Tentukan format laporan posisi keuangan

    Setelah data keuangan telah dikumpulkan, tentukan format laporan posisi keuangan yang akan digunakan. Ada beberapa format yang dapat digunakan, seperti format t-account atau format horizontal. Pastikan format yang digunakan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

    Hitung jumlah aset

    Setelah format laporan posisi keuangan telah ditentukan, hitung jumlah aset perusahaan. Aset yang biasanya dicantumkan di dalam laporan posisi keuangan adalah kas, piutang, persediaan, dan investasi. Pastikan jumlah aset yang dihitung akurat dan tidak terjadi kesalahan perhitungan.

    Hitung jumlah kewajiban

    Setelah jumlah aset dihitung, hitung jumlah kewajiban perusahaan. Kewajiban yang biasanya dicantumkan di dalam laporan posisi keuangan adalah hutang bank, hutang kepada pemasok, dan gaji yang harus dibayar kepada karyawan. Pastikan jumlah kewajiban yang dihitung akurat dan tidak terjadi kesalahan perhitungan.

    Hitung jumlah ekuitas

    Setelah jumlah aset dan kewajiban dihitung, hitung jumlah ekuitas perusahaan. Ekuitas adalah selisih antara aset dan kewajiban, yang merupakan nilai pemilik atau shareholder. Pastikan jumlah ekuitas yang dihitung akurat dan tidak terjadi kesalahan perhitungan.

    Susun laporan posisi keuangan

    Setelah semua jumlah telah dihitung, susun laporan posisi keuangan sesuai dengan format yang telah ditentukan. Pastikan laporan posisi keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi dan dapat dimengerti oleh pihak yang tidak berkecimpung di bidang akuntansi.

    Analisis laporan posisi keuangan

    Setelah laporan posisi keuangan selesai disusun, analisislah laporan tersebut. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu. Perhatikan aset, kewajiban, dan ekuitas yang tercantum di dalam laporan posisi keuangan. Jika jumlah aset lebih besar dari kewajiban, maka perusahaan dalam kondisi sehat dan mampu membayar kewajiban yang dimilikinya. Namun, jika jumlah kewajiban lebih besar dari aset, maka perusahaan dalam kondisi tidak sehat dan tidak mampu membayar kewajiban yang dimilikinya.

    Buat catatan atas analisis yang telah dilakukan

    Setelah melakukan analisis, buat catatan atas hasil analisis yang telah dilakukan. Catatan ini dapat digunakan sebagai dasar dalam mengambil keputusan mengenai pengelolaan keuangan perusahaan.

    Sampaikan laporan posisi keuangan

    Setelah laporan posisi keuangan selesai disusun dan dianalisis, sampaikan laporan tersebut kepada pihak yang berkepentingan, seperti manajemen, investor, dan pihak terkait lainnya. Laporan posisi keuangan yang baik dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai kondisi keuangan perusahaan, sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam mengambil keputusan yang tepat.

    Membuat laporan posisi keuangan merupakan tugas yang penting dalam pengelolaan keuangan perusahaan. Dengan melakukan langkah-langkah di atas dengan benar dan teliti, maka laporan posisi keuangan yang dihasilkan dapat memberikan informasi yang akurat dan dapat dipercaya. Dalam memahami laporan posisi keuangan, perlu diingat bahwa laporan tersebut bukanlah satu-satunya faktor yang harus diperhatikan dalam mengelola keuangan perusahaan, namun dapat menjadi panduan penting dalam pengambilan keputusan.

    Selain cara manual yang telah dijelaskan di atas, ada juga cara yang lebih mudah dan efisien untuk membuat laporan posisi keuangan, yaitu dengan menggunakan aplikasi akuntansi. Salah satu aplikasi akuntansi yang dapat digunakan untuk membuat laporan posisi keuangan adalah Ruas Accounting.

    Ruas Accounting merupakan aplikasi akuntansi yang dirancang untuk memudahkan para pelaku usaha dalam mengelola keuangan perusahaan. Dalam Ruas Accounting, Anda dapat dengan mudah membuat laporan posisi keuangan hanya dalam beberapa langkah saja.

    Terlebih dahulu tentunya Anda perlu memasukkan data transaksi keuangan perusahaan ke dalam Ruas Accounting. Data ini dapat berasal dari berbagai sumber, seperti bukti pembayaran, faktur, dan lain sebagainya.

    Kemudian, Ruas Accounting akan mengolah data transaksi keuangan perusahaan tersebut dan menghasilkan laporan posisi keuangan secara otomatis. Laporan posisi keuangan yang dihasilkan oleh Ruas Accounting memiliki format yang jelas dan mudah dipahami, sehingga dapat digunakan sebagai panduan dalam mengambil keputusan keuangan perusahaan.

    Berikut ini contoh tampilan aplikasi Ruas Accounting.