Cara Membuat Laporan Neraca dan Contohnya

Neraca adalah salah satu laporan keuangan yang sangat penting untuk mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan pada suatu waktu tertentu. Neraca menyajikan posisi keuangan perusahaan dengan memperlihatkan jumlah aset, liabilitas, dan ekuitas pada akhir periode tertentu. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara membuat laporan neraca dan contohnya.

Cara Membuat Laporan Neraca

Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat laporan neraca:

  1. Siapkan Daftar Aset. Daftar semua aset perusahaan, mulai dari uang tunai, piutang, inventaris, hingga aset tetap seperti gedung, tanah, dan mesin. Pastikan untuk mencatat nilai aset sesuai dengan nilai aktualnya pada saat neraca dibuat.
  2. Siapkan Daftar Liabilitas. Daftar semua liabilitas perusahaan, termasuk hutang usaha, hutang bank, dan liabilitas lainnya. Pastikan untuk mencatat nilai liabilitas sesuai dengan nilai aktualnya pada saat neraca dibuat.
  3. Hitung Nilai Ekuitas. Hitung nilai ekuitas perusahaan dengan mengurangi jumlah liabilitas dari jumlah aset. Nilai ini menunjukkan jumlah yang dimiliki pemilik perusahaan setelah membayar semua hutang.
  4. Rangkum Aset, Liabilitas, dan Ekuitas. Rangkum semua aset, liabilitas, dan ekuitas dalam sebuah tabel. Aset harus diurutkan berdasarkan likuiditasnya, yaitu kemampuan untuk diubah menjadi uang tunai. Liabilitas harus diurutkan berdasarkan jangka waktu, yaitu kapan hutang tersebut harus dibayar. Ekuitas harus ditempatkan di bagian bawah tabel.

Contoh Laporan Neraca

Berikut adalah contoh laporan neraca untuk PT ABC pada tanggal 31 Desember 2022:

PT ABC Neraca Tanggal 31 Desember 2022

2022
Aset
Kas dan setara kas5.000.000
Piutang usaha2.000.000
Persediaan1.500.000
Aset tetap7.000.000
Total Aset15.500.000
Liabilitas
Hutang usaha2.500.000
Hutang bank3.000.000
Total Liabilitas5.500.000
Ekuitas
Modal10.000.000
Laba ditahan500.000
Total Ekuitas10.500.000
Total Liabilitas dan Ekuitas15.500.000

Dalam contoh di atas, terlihat bahwa PT ABC memiliki aset sebesar 15.500.000, liabilitas sebesar 5.500.000, dan ekuitas sebesar 10.500.000 pada tanggal 31 Desember 2022. Perusahaan memiliki kas dan setara kas sebesar 5.000.000, piutang usaha sebesar 2.000.000, persediaan sebesar 1.500.000, dan aset tetap sebesar 7.000.000. Sedangkan untuk liabilitas, PT ABC memiliki hutang usaha sebesar 2.500.000 dan hutang bank sebesar 3.000.000.

Dalam hal ekuitas, PT ABC memiliki modal sebesar 10.000.000 dan laba ditahan sebesar 500.000. Laba ditahan adalah jumlah keuntungan yang belum dibagikan kepada pemegang saham setelah dikurangi kerugian dan dividen yang dibayarkan. Pada akhirnya, jumlah total aset harus sama dengan jumlah total liabilitas dan ekuitas.

Kesimpulan

Laporan neraca sangat penting untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan pada suatu waktu tertentu. Dalam laporan neraca, terdapat tiga elemen penting yaitu aset, liabilitas, dan ekuitas. Aset dan liabilitas diurutkan berdasarkan likuiditas dan jangka waktu, sementara ekuitas ditempatkan di bagian bawah tabel.

Dalam membuat laporan neraca, pastikan untuk mencatat nilai aset dan liabilitas sesuai dengan nilai aktualnya pada saat neraca dibuat. Hal ini akan memastikan bahwa laporan neraca memberikan gambaran yang akurat tentang posisi keuangan perusahaan.

Namun demikian bagi pengusaha atau pebisnis pemula yang masih awam mengenai ilmu akuntansi mungkin belum familiar dengan istilah-istilah dalam akuntansi seperti Aktiva, Aset, Ekuitas dan sebagainya.

Maka dari itu Ruas Accounting menciptakan software/aplikasi pencatatan keuangan (akuntansi) dengan bahasa yang telah disederhanakan sehingga mudah dipahami oleh mereka yang awam tentang akuntansi sekalipun. Namun dengan tetap mengikuti kaidah ataupun rumus akuntansi pada umumnya.

Berikut ini contoh Laporan Neraca pada software Ruas Accounting menggunakan bahasa yang telah disederhanakan.